WAWANCARA
TUGAS
MATA KULIAH “BELAJAR dan PEMBELAJARAN”
1. Liza
Amelia (0610074912)
2. Puji
Lestari (0610074712)
PMTK 4 A
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PEKALONGAN
2015
Wawancara
terhadap salah satu guru matematika di sebuah SMP di Wonokerto Pekalongan.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelajaran matematika dimata
siswa SMP. Selain itu bertujuan untuk mengetahui bagaimana metode guru
matematika SMP ketika mengajar di kelas.
Narasumber 1 (guru)
Nama
guru : Sihriyah
Tempat,
tanggal lahir : Pekalongan, 25 Maret 1975
Alamat : Desa Api-api RT 02 RW
01 Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan
SMP ISLAM FQ WONOKERTO
Pewawancara : “Assalamu’alaikum”
Narasumber : “Wa’alaikum salam”
Pewawancara : “Selamat sore bu. Saya Puji Lestari dan ini teman saya Liza Amelia.
Kami dari Universitas Pekalongan prodi Pendidikan Matematika. Kami mendapat
tugas mewawancarai seorang guru matematika, apakah ibu bisa?”
Narasumber : “Owh iya, saya bisa.”
Pewawancara : “Terima kasih bu, Ibu sekarang mengajar
kelas berapa saja?”
Narasumber : “Saya hanya mengajar kelas VII.”
Pewawancara : “Bagaimana cara ibu mengajar matematika
ketika di kelas?”
Narasumber : “Saya menggunakan metode ceramah dan diselingi dengan diskusi
kelas yang disesuaikan dengan materi.”
Pewawancara : “Apakah ibu menggunakan alat peraga dalam
mengajar matematika?”
Narasumber : “Iya, saya menggunakan alat peraga untuk mempermudah
penyampaian jika diperlukan dalam materi yang saya ajarkan. Agar siswa tidak
hanya membayangkan saja tetapi bisa secara langsung melihat dan
mempraktikkannya, siswa juga akan lebih mengena dengan menggunakan alat peraga.”
Pewawancara : “Bagaimana bu, respon anak-anak dalam
mengikuti pelajaran matematika dikelas?”
Narasumber : “Siswa antusias, aktif dalam mengikuti pelajaran karena
sebelum pembelajaran saya selalu memberikan stimulus pada siswa. Stimulus yang
saya berikan yaitu tentang penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu saya juga mengantarkan anak-anak untuk menyukai matematika, saya
selalu menanamkan pada anak bahwa matematika itu tidak sulit, mereka saya suruh
mencoba dan ketika mereka dapat memecahkan masalah tersebut mereka akan
menganggap bahwa matematika itu tidak sulit.”
Pewawancara : “Dalam memberikan tugas, menurut ibu lebih efektif secara
individu atau kelompok?”
Narasumber : “Saya lebih sering memberikan tugas individu, karena agar saya
dapat mengukur kemampuan masing-masing siswa. Tetapi kadang-kadang saya juga
memberikan tugas kelompok jika sekiranya tugas itu sedikit berat untuk siswa,
dengan tugas kelompok saya berharap siswa dapat bekerja sama dengan temannya
dan agar yang siswa yang pandai dapat mengajari temannya yang kurang memahami
materi.”
Pewawancara : “Di dalam kelas kan tidak semua siswa itu pandai dan aktif. Nah,
bagaimana ibu mengatasi siswa yang kurang aktif atau kurang dalam pemahaman
pelajaran matematika?”
Narasumber : “Untuk mengatasi siswa yang seperti itu saya berikan perhatian
lebih dan pendekatan khusus. Itu tidak hanya didalam kelas, diluar kelaspun
jika ada anak yang minta tambahan pelajaranakan saya berikan. Kemudian saya
beri dia motivasi agar si anak tersebut tidak minder dengan yang lainnya,
karena jika anak sudah merasa down, itu akan sulit dalam proses pembelajaran.”
Pewawancara : “Menurut ibu, kurikulum yang baik dan sesuai untuk pembelajaran
sekarang ini apakah kurikulum 2013 atau dengan kurikulum KTSP?”
Narasumber : “Untuk kondisi Sumber Daya Manusia disekolah saya, masih
kurang responnya terhadap kurikulum 2013. Penguasaan materi siswa lebih bagus
dengan KTSP. Apalagi jika sekolahnya didaerah terpencil dan pinggiran, karena guru
yang mendampingi juga kurang, mungkin berbeda jika dibandingkan dengan sekolah
yang ada di kota.”
Pewawancara : “Dari sekian banyak materi matematika yang ibu ajarkan, kira-kira
materi apa yang menurut siswa itu sulit?”
Narasumber : “Selama saya mengajar. Materi garis dan sudut yang siswa
kurang memahami. Yang kedua yaitu himpunan, padahal sebenarnya himpunan itu
mudah namun sering membuat bingung siswa. Jadi saya harus menggunakan metode
yang kira-kira dapat ditangkap oleh siswa.”
Pewawancara : “Terima kasih bu atas waktunya, mungkin hanya ini yang saya
tanyakan dan kami mohon maaf jika telah mengganggu ibu. Terima kasih”
Narasumber : “Iya sama-sama, tidak apa-apa”
Pewawancara : “Kami permisi bu, assalamu’alaikum”
Narasumber : “wa’alaikum salam”
Kesimpulan :
Dari hasil wawancara yang kami
lakukan ternyata metode yang digunakan narasumber yaitu dengan metode ceramah
dan diselingi dengan diskusi dan sebelum dimulai materi diberi stimulan
terlebih dahulu agar anak-anak menjadi konsen terhadap materi yang diberikan.
Narasumber juga menggunakan metode pendekatan secara personal dengan murid yang
kurang paham akan materi yang diberikan
agar tidak down dan menjadi giat untuk mempelajari materi yang
diberikan. Narasumber juga banyak memberikan tugas individu kepada siswa agar
terlatih dalam mengerjakan soal-soal matematika. Menurut narasumber sebenarnya
kurikulum 2013 sangat baik tapi kalau dilihat dari SDM murid-murid itu kurang
baik karena murid-murid merasa terbebani dengan kurikulum 2013.
Narasumber 2 ( murid )
Nama : Via Khabibatul Aulia
TTL : Pekalongan, 9 juli 2002
Kelas : VII
Alamat : Api-api, Rt
01/01,Kec.Wonokerto
Pewawancara : ”Assalamu’alaikum?”.
Narasumber : “wa’alaikumsalam”.
Pewawancara : “adek via sebelumnya saya minta maaf sudah
mengganggu, saya mau bertanya tentang matematika. Menurut kamu matematika itu
mata pelajaran yang bagaimana?”.
Narasumber : “menurut saya matematika itu agak sulit,
karena ada materi yang sulit dan ada yang mudah”.
Pewawancara : “memangnya yang membuat matematika sulit itu
apa dek?”.
Narasumber : ”sulitnya itu ya untuk memahami dan
ketelitian mengerjakan”.
Pewawancara : ”memangnya materi apa yang mudah dan yang
sulit menurut adek?”.
Narasumber : ”yang mudah itu seperti himpunan dan yang
sulit itu seperti diagram venn, soal-soal cerita, garis bilangan, garis dan
sudut”.
Pewawancara : ”oh itu dek, terus bagaimana guru matematika
adek saat mengajar dikelas?”.
Narasumber : ”guru matematika saya kalau mengajar enak
kak soalnya kalau tidak paham siulang-ulang terus sampe paham tapi kalau tidak
memperhatikan tidak aka diurusi”.
Pewawancara : ”terus guru matematika adek pernah memberi
tugas?”.
Narasumber : ”kalau tugas setiap hari kak”.
Pewawancara : ”memangnya tugas pribadi/ tugas kelompok dek
yang sering diberikan?”.
Narasumber : ”biasanya tugas pribadi kak dan itu
hampir setiap hari”.
Pewawancara : ”tugasnya itu sulit atau mudah dek?”.
Narasumber : ”tugasnya kadang mudah kadang sulit”.
Pewawancara : ”lha terus adek pingin bisa matematika
tidak?”.
Narasumber : ”ya sebenarnya ingin bisa kak”.
Pewawancara : ”kalau begitu sering-sering mangerjakan soal
biar bisa mengerjakan matematika. oh ya dek menurut adek kurikulum 2013 itu
bagaimana?”.
Narasumber : ”menurut saya materinya membingungkan kak
karena banyak soal ceritanya”.
Kesimpulan :
Dari hasil wawancara menurut narasumber (murid SMP)
sebenarnya pelajaran matematika itu tidak terlalu sulit karena hanya butuh ketelitian
dalam mengerjakan. Narasumber juga menyukai metode-metode yang digunakan oleh
gurunya yaitu dengan ceramah dan diajari secara berulang-ulang sampai paham.
Tapi metode pemberian tugas individu dan kelompok menurut narasumber tugasnya terlalu banyak. Menurut narasumber
kurikulum 2013 itu materinya terlalu membingungkan karena banyak soal-soal
cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar