Sabtu, 13 Juni 2015

GANGGUAN PADA SISTEM GERAK, PENCERNAAN, PERNAFASAN DAN PEREDARAN DARAH



A.  Kelainan dan Gangguan pada sistem Gerak
Tak ubahnya dengan sistem organ yang lain, sistem gerak juga dapat mengalami gangguan atau kelainan. Faktor-faktor penyebab gangguan atau kelainan, antara lain disebabkan oleh kebiasaan, pola hidup, atau bisa pula berasal dari pembawaan. Berikut contoh-contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada tulang.
1.     Kelainan dan Gangguan pada Tulang.
Terdapat beberapa kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada tulang, di antaranya, rakhitis, osteoporosis, mikrosefalus, patah tulang, terkilir, kelainan bentuk tulang, dan artritis.
a.      Kekurangan Vitamin D.
Pada tubuh manusia, vitamin D dibentuk dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat dibutuhkan untuk proses pelekatan kalsium di tulang ketika proses penulangan pada masa anak-anak. Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang mendapat sinar matahari yang cukup. Akibatnya, anak yang kekurangan vitamin D ini menderita kelainan pertumbuhan yang disebut rakhitis. Hal tersebut ditunjukkan oleh kedua kaki yang berbentuk X atau O (Gambar 4.26).

Gambar 4.26 Rakhitis pada anak-anak. Penderita memiliki kaki berbentuk X atau O.
b.      Osteoporosis.
Osteoporosis adalah kelainan tulang, yaitu kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormon-hormon tertentu yang membantu pelekatan kalsium. Selain itu, penderita kelainan ini dapat disebabkan juga oleh kekurangan kalsium dalam makanannya sehingga tubuhnya menggunakan kalsium yang tersimpan pada tulangnya. Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak (Gambar 4.27).

c.      Mikrosefalus.
Mikrosefalus adalah kelainan pada ukuran kepala bayi yang lebih kecil atau tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil, seorang ibu mengalami kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak sempurna.
d.      Patah Tulang (Fraktura).
Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:
1) patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
2) patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit. Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami penderita
e.      Terkilir.
Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus persendian tertarik ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan. Pada kasus dislokasi, ligamen sobek sehingga sendi bergeser. Dislokasi disebut juga urai sendi.
f.       Kelainan Bentuk Tulang Belakang.
Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban hanya di satu sisi tubuh saja, dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang belakang. Ada beberapa jenis kelainan, yaitu: 1) lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan; 2) kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang; 3) skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.
Gambar 4.28 Cacat tulang akibat kebiasaan duduk yang salah (a) kifosis, (b) lordosis, dan (c) skoliosis.
g.      Artritis.
Artritis adalah gangguan pada persendian. Artritis dapat dibedakan sebagai berikut. 1) Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya, terjadi pada sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi tangan terlihat lebih besar. 2) Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang rawan di ujung tulang. Hal tersebut menyebabkan persendian sakit ketika digerakkan. 3) Artritis eksudatif, terjadi karena serangan kuman tertentu yang menyebabkan peradangan pada persendian. Sendi dipenuhi oleh cairan getah bening. 4) Artritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut menyebabkan rasa sakit ketika menggerakkan persendian.
2. Kelainan dan Gangguan pada Otot
Otot sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika mengalami gangguan, kerja otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat, contohnya jika kita bergerak mengalami rasa sakit pada bagian betis atau bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada otot.
a. Atrofi. Atrofi adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Pada umumnya, atrofi terjadi karena lama tidak menggunakan otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan karena terlalu lama terbaring sakit.
b. Tetanus. Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima rangsang. Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani, bakteri yang menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang untuk berkontraksi.
c. Miastenia Gravis. Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan mengalami pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak berfungsi sama sekali. Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot yang berhubungan dengan sistem pernapasan tidak dapat berkontraksi.
d. Kelelahan Otot. Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrofi. Mirip dengan atrofi, penderita distrofi mengalami otot yang mengecil dan tidak dapat berfungsi normal. Namun, distrofi terjadi karena kelainan sejak lahir, diperkirakan kelainan ini bersifat genetis.
f. Hernia. Hernia disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga perut melemah sehingga tidak mampu menyangga usus. Akibatnya, usus turun dan terkadang mencapai testis atau sampai ke daerah lipat paha.
B. Kelainan dan Gangguan pada sistem Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada system pencernaan kita, diantaranya :
1.      Gastritis.
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

2.      Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.

3.   Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.


4.      Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.

5.      Apendiksitis
Apendiksitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing. Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.

6.      Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemeroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.

7.      Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.

8.      Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

9.      Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.

10.  Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

C. Kelainan dan Gangguan pada sistem Pernafasan
Proses respirasi pada manusia melibatkan berbagai organ respirasi mulai dari lubang hidung hingga gelembung paru-paru ( alveoli ) bahkan sampai ke dalam sel / jaringan tubuh.
Kelainan dan gangguan pada sistem respirasi , dapat terjadi dan ditemukan pada organ-organ penyusun sistem maupun proses pernapasannya.

Beberapa kelainan dan gangguan yang umum pada sistem respirasi, antara lain :
1.      Asfiksi, merupakan gangguan dalam proses transportasi oksigen ke jaringan atau penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebab asfiksi bisa jadi terletak dalam paru-paru, pembuluh darah ataupun sel / jaringan tubuh.Pada kasus tenggelam misalnya, alveolus bisa terisi air sehingga akan mengganggu transportasi oksigen ke dalam sel / jaringan.Pada kasus keracunan gas monoksida atau karbondioksida , hemoglobin mengikat karbonmonoksida sehingga kemampuan hemoglobin mengikat oksigen mejadi berkurang..
2.      Asma, merupakan gangguan pada sistem pernapasan dengan gejala sukar bernapas , bunyi mendesah, batuk-batuk, dan merasa sesak di dada. Kelainan ini dapat disebabkan karena alergi terhadap benda ( debu, bulu atau lainnya ), suasana tertentu ataupun kondisi psikis ( emosi dan stress ).
3.      Bronkhitis, merupakan radang pada selaput lendir dari trakhea dan saluran bronkhial . Gejala umum antara lain : batuk-batuk, demam, dan sakit dibagian dada.
4.      Dipteri, merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. Racun bacteri yang menyebar melalui aliran darah dapat merusak selaput jantung, menimbulkan demam, kelelahan dan kadang lumpuh bahkan bisa sampai menyebabkan meninggal dunia.
5.      Emfisema, merupakan suatu kondisi non infeksi dimana permukaan alveoli menjadi meluas berlebihan dan mengakibatkan penggelembungan paru-paru yang berlebihan akibatnya pernapasan menjadi bertambah sulit.
6.      Faringitis, , berupa perdangan pada faring yang disebabkan oleh infeksi bacteri atau virus tertentu. Peradangan dapat juga terjadi akibat terlalu banyak merokok. Tanda umum, rasa sakit saat menelan makanan, dan kerongkongan terasa kering sekali.
7.      Kanker paru-paru, , merupakan tumor ganas yang sering terbentuk di dalam epitel bronkhial. Banyak dialami oleh laki-laki usia tengah tua yang banyak merokok.
8.      Pneumonia, merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bacteri atau virus. Bisa juga oleh penyebab lain yang belum dikenali
9.      Rinitis, merupakan radang pada membran mukosa rongga hidung yang menyebabkan bengkak dan mengeluarkan banyak lendir. Biasanya disebabkan oleh alergi terhadap sesuatu benda atau keadaan.


D. Kelainan dan Gangguan pada sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah pada manusia dan kelaina / penyakit pada sistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang padat. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yakni arteri, vena, da kapiler.

Proses pembekuan darah
Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin).

B.     Alat-Alat Peredaran Darah




Beberapa gangguan pada sistem peredaran darah
1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
5.Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6.Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
7.Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
8.Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
9.Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
10.Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
11.Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
12.Hipotensi
Penyakit ini merupakan keadaan yang berlawanan dengan hipertensi, yaitu suatu keadaan di mana tekanan darah seseorang turun di bawah tekanan darah normal.
13.Sklerosis
Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi. Pengerasan ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.
14.Miokarditis
Penyakit ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung.
15.Janting Koroner
Jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Pada tahun 1976 di Amerika, kasus kematian 38% disebabkan karena penyakit jantung koroner. Penyakit ini disebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri oleh lemak, sehingga aliran darah menuju jantung tidak lancar.
16.Eritroblastosis Fetalis / Penyakit Kuning
Penyebab penyakit ini adalah rusaknya sel darah merah bayi oleh aglutinin ibunya.
17.Elephantiasis / Penyakit kaki gajah
Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing filaria ini masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini kemudian terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah bening (limfa) larva akan menetas menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut akan menyumbat saluran limfa dan menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah yang akan mengisi jaringan di bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak
18.Anemia pernisiosa
Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B - 12.
19.Eritroblastosis fetalis
Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
20.Aneurisma
Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
21.Sickel Cell Anemia (SCA)
Penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang.
22.leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
23.Diseksi Aorta (Aneurisma yang terbelah,Hematoma yang
terbelah) adalah suatu keadaan yang sering berakibat fatal,
dimana lapisan dalam dari dindingaorta mengalami robekan
sedangkan lapisan luarnya utuh; darah mengalir melalui robekan
dan membelah lapisan tengah serta membentuk saluran baru di
dalam dinding aorta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar